
Penulis: Rudi Mandala
Rote Ndao-SUARANKRI.COM-Kabupaten Rote Ndao selama ini dikenal luas sebagai sejuta lontar. Namun, di balik sejuta Lontar, wilayah ini menyimpan kekayaan sumber daya genetik ternak lokal yang belum banyak terekspos. Salah satu yang kini mencuri perhatian adalah Domba Rote, spesies khas dari pulau selatan NKRI.
Domba Rote telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Rote Ndao. Hewan ini bukan hanya penghasil daging, tetapi juga berperan mendukung sektor pertanian. Kotorannya dimanfaatkan sebagai pupuk organik alami bagi lahan pertanian bawang merah, Cabai dan lain-lain.
Menurut Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Rote Ndao, Heman Haning S PT., Domba Rote termasuk domba ekor tipis. Bobot jantan dewasa mampu mencapai 70 kilogram, sedangkan betina sekitar 40 kilogram. Karakteristik ini membuatnya memiliki nilai ekonomi cukup tinggi.
Dengan potensinya besar, Domba Rote resmi mendapat pengakuan dari kementrian Pertanian Republik Indonesia (RI) sebagai Azet Genetik Bangsa.
Pemkab Rote Ndao mengajukan usulan Domba Rote sebagai rumpun ternak. Keputusan ini menjadikan Domba Rote sebagai Aset Sah Kabupaten Rote Ndao yang bernilai strategis, bukan hanya secara genetik, tetapi juga sebagai kebanggaan budaya masyarakat Rote Ndao,” ujar Herman.
Herman juga menegaskan, keberhasilan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari langkah lebih besar dalam pengelolaan sumber daya genetik lokal dalam pengelolaan genetik lokal. Kedepan, pemerintah kabupaten Rote Ndao berharap dukungan berkelanjutan dari pemerintah pusat dalam pengusulan rumpun ternak lokal lainnya serta bantuan untuk keberlanjutan program pengembangan dan pelestarian ternak asli daerah.
Keputusan menjadi momentum penting bagi masyarakat dan pemerintah kabupaten Rote Ndao untuk menjaga, mengembangkan, serta memanfaatkan potensi domba Rote secara berkelanjutan sebagai aset genetik Bangsa.


