Rote Ndao- SUARANKRI.Com-Pengadaan 1003 kg bibit kacang tanah dengan menggunakan Dana Desa Lalukoen tahun 2024 diduga
tidak di belanja oleh mantan PJ desa, yang notabenenya adalah uang negara.
Pandangan itu diketahui masyarakat Di saat serah terima jabatan mantan PJ kades Ronal Haning ke PJ kades tahun 2025 Daud Giri.
Dari data tersebut Sander Pah warga desa lalukoen menyampaikan kepada wartawan minggu (23/03/25) sore, teryata bukan hanya persoalan angaran dana desa 17 Unit RTLH tahun 2024 yang di duga Masuk kantong mantan PJ kades tapi Masih ada anggaran pengadaan bibit kacang dan bibit padi lokal juga diduga masuk kantong yang sama.
Menurut Sander Pah, dalam data pengadaan bibit kacang tanah dengan pagu dana sebesar 50.150.000.Rp dan pengadaan bibit padi Lokal sebesar 118.053.000.Rp tak ada pengadaan sampai saat ini.
Indikasi penyimpangan 17 Unit Rumah Tidak Layak Huni kini muncul lagi pengadaan bibit kacang tanah dan bibit padi Lokal yang bukti fisiknya nol persen ( 0% ) menjadi sorotan,dan penuh tanda tanya terkait fungsi dan tugas dari BPD Desa Lalukoen yang terkesan tutup mata dengan ulahnya mantan PJ kades Ronal Haning.
Kami masyarakat patut menduga ada kerjasama antara BPD dan mantan PJ Kades Lalukoen.ucap Sander
Lanjut Sander juga dengan penuh harapan minta kepada dinas BPMD Kabupaten Rote Ndao, agar BPD di desa Lalukoen segera di ganti.
“,temuan tersebut France Ndun sebagai pendamping Desa Lalukoen juga membenarkan indikasi tersebut di saat di konfirmasi media.
France mengatakan sebagai tugas dan pengawasan dari pendamping Desa, dirinya pernah minta bukti nota belanja bibit kacang tanah dan Foto bukti bibit kacang tanah tapi tidak di kasih oleh mantan PJ Ronal Haning.
Melainkan pak Ronal kasih Beta bukti foto kebun kacang tanah, yang mana kacang tanah di kebun tersebut sudah mau panen.ucap France dengan dialek Kupang.
Mantan Pj Kades Lalukoen, Ronald Haning yang hendak dimintai tanggapan di pelataran Kantor Dinas BPMD kabupaten Rote Ndao, enggan memberikan penjelasan, bahwa saat ini persoalannya sudah dilaporkan ke Kantor Inspektorat setempat jadi menunggu saja penyelesaiannya seperti apa. *
**( Rudi Mandala )**