Penulis: Rudi Mandala
Rote Ndao-SUARANKRI.COM-Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN), Dr. Wihaji, S.Ag. M.Pd. didampingi Wakil Gubernur NTT, Jhoni Asadoma dan Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk SH, sepakat gotong royong atasi Stunting di kabupaten Rote Ndao yang saat ini 32%.
Di saat jumpa pers Menteri, Wihaji mengatakan Program ini merupakan bagian dari upaya nasional percepatan penurunan stunting, saat ini di prioritaskan Program dua anak lebih sehat, lebih baik dan untuk memastikan penduduk tumbuh seimbang dengan cara pendekatan melalui Kontrasepsi
“kewajiban saya ada dua layanan yang wajib dikerjakan apa itu, satu layanan kependudukan yang kedua layanan pembangunan keluarga kependudukan supaya memastikan penduduk ini tumbuh seimbang,” ujar Menteri Wihaji
Pada kesempatan tersebut Menteri Wihaji menyarankan agar tidak terjadi pernikahan usia dini, dikarenakan pada menikah pada usia itu rentan terjadinya stunting
“sarannya dari kementerian, nikah kalau bisa minimal 21 tahun, diundang-undang 19 tahun, oke lah, tidak masalah, supaya nanti tidak terjadi stunting, hampir dipastikan kalau anak Bapak Ibu nikah di bawah 19 tahun, disebut dengan pernikahan dini, Dan kalau pernikahan dini, menurut dokter, hampir 90% stunting, Karena kesiapan sel telur, menurut para dokter, potensi untuk stunting nya tinggi, Karena itu sarannya apa? Sarannya pernikahan dilaksanakan setelah 19 tahun, kalau saran kita, setelah 21 tahun,” ungkap Wihaji
diakui Menteri Wihaji tidak Masalah menikah usia dini, tetapi ingin memastikan supaya anak-anak itu sehat dan tidak ada masalah ekonomi dalam keluarga
“Anak banyak misalnya, anak banyak, oke. tapi kalau tidak hati-hati, kalau tidak sehat, dan terlalu dekat, itu juga bisa membahayakan, semakin banyak tentu semakin banyak nant subsidi juga,” tegas Wihaji
Sebelumnya, Menteri Wihaji berdiskusi dengan para keluarga beresiko Stunting di Puskesmas Lobalain, terkait penggunaan alat kontrasepsi
Saat tiba ditempat puncak peresmian Puncak KAB terintegrasi Menteri Wihaji disambut dengan tarian adat Rote, kemudian dilanjutkan dengan penghormatan Adat dari Bupati Rote Ndao Paulus Henuk, SH, Menteri Wihaji mendapat penghormatan sebagai Manek Mana Lopo Linu Ume Lo atau pangeran Pelindung Rumah Tangga
Program MBG menjadi langkah konkret dalam memastikan generasi masa depan Indonesia tumbuh sehat dan berkualitas sejak dini, serta merupakan bagian dari sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung target nasional penurunan stunting.