Rote Ndao-SUARANKRI.COM-Setiap Anggota DPRD mengemban amanah untuk melaksanakan penyerapan aspirasi masyarakat melalui kegiatan reses pada setiap masa persidangan sebagaimana diamanatkan oleh Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Untuk menjalankan amanah undang-undang tersebut,
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Rote Ndao, Denison Moy melakukan Reses untuk memperjuangkan nasib masyarakat di Dusun Henulain, Desa Oetutulu agar semua orang tua di wilayah setempat bisa menyekolahkan anak mereka hingga tingkat perguruan tinggi.
Hal ini diungkapkan Deni Moy saat kegiatan reses pertama di RT 15/RW 08, Dusun Henulain, Desa Oetutulu, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao, Sabtu, (26/4/2025) malam.
Hadir dalam acara reses tersebut, Penjabat Kepala Desa Oetutulu, Darwin Ndolu, Penjabat Ketua TP-PKK Desa Oetutulu, Kepala Dusun Henulain, Tokoh Agama, Maneleo, dan ratusan masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Deni Moy menerangkan kegiatan reses bertujuan untuk melakukan silaturahmi dan dialog guna menampung aspirasi masyarakat yang nantinya akan dijadikan pokok
pikiran anggota DPRD, diparipurnakan dan disampaikan ke pemerintah daerah.
“Momentum ini, bapak mama harus manfaatkan dengan baik untuk mengungkapkan berbagai harapan dan masalah yang dihadapi, karena saya hanya melihat dan mendengar, tetapi bapak mama semualah yang merasakan lewat tapak kaki, sentuhan tangan dalam kehidupan setiap hari bapak mama di desa,” pungkas Deni Moy.
Selain itu, ia juga meminta masyarakat Henulain untuk menyudahi perdebatan dan polarisasi politik pasca pileg dan pilkada 2024.
“Sebagaimana yang sering disampaikan oleh pak Bupati, kita jangan ada lagi dalam perbedaan politik. Pesta demokrasi sudah selesai, mari kita bersatu bangun Rote Ndao mulai dari Dusun Henulain,” ajak Deni Moy.
Menanggapi usulan dari Penjabat Kepala Desa Oetutulu, politisi dari Partai Wong Cilik mengungkapkan, pendidikan untuk anak bangsa adalah hak dasar yang harus dipenuhi dan itu sesuai amanat Undang-Undang.
“Soal usulan SD ini, akan dipertimbangkan dan akan saya bawa ke paripurna nanti. Lalu terkait dengan masalah jalan di Henulain, perlu diketahui jalan ini sudah kita perjuangkan dan sudah ada SK jalannya, akan segera dibangun,” lugas Deni Moy.
Selanjutnya, terkait usulan rumah layak huni, menurut dia, salah satu program pemerintah pusat adalah memberantas stunting dan kemiskinan. Sehingga, rumah layak huni turut menyumbang angka ataupun grafik kemiskinan di daerah.
“Nah, rumah layak huni sangat konsen oleh Pemerintah Kabupaten Rote Ndao. Kita juga akan perjuangkan ini,” tutur Deni Moy.
Ia juga akan memperjuangkan beberapa usulan dari masyarakat terkait pembangunan jamban, jalan tani, sumur bor, hand traktor, bibit unggul untuk padi dan holtikultura, perluasan jaringan listrik, mesin pompa air, pelatihan meubeler dan menjahit serta beasiswa pendidikan melalui paripuna nanti berdasarkan hasil reses DPRD.
“Reses ini adalah pertanggungjawaban moral dan politis saya kepada konstituen di Dapil sebagai perwujudan perwakilan rakyat dalam pemerintahan,” ungkap Deni Moy.
Dari semua usulan yang dicatat, kata Deni Moy, sektor pertanian saat ini menjadi fokus utama Presiden Prabowo Subianto. Karena Henulain sebagai salah satu wilayah penyumbang padi di Rote Ndao, dia komitmen memperjuangkan usulan masyarakat menyangkut kebutuhan pertanian.
“Kalau bisa bapak mama, jangan di musim hujan saja kita tanam, ada lahan yang bisa ditarik air, kita bantu pompa air, musim kemarau juga kita tanam. Hasil perjuangan kita, Henulain sudah ada embung, listrik dan alsintan juga sudah banyak, mari kita manfaatkan ini bapak mama. Saya mau Henulain jadi daerah swasembada pangan,” tutur Deni Moy.
Ia juga menyarankan masyarakat untuk memanfaatkan lahan tidur disulap menjadi kebun produktif dengan menanam tanaman holtikultura seperti sayuran-sayuran. Bahkan, jikalau bisa, dengan memanfaatkan juga lahan yang ada di halaman rumah.
“Apabila pangan kita tercukupi bahkan melampaui, sekarang ada program makan bergizi gratis, saya yakin Henulain turut mendukung program ini dengan menyumbang beras dan sayur-sayuran, begitu pula peternakan. Dan sudah pasti ekonomi masyarakat Henulain meningkat,” jelas Deni Moy.
Seraya dia juga mengimbau masyarakat di Henulain untuk menyekolahkan anak-anak hingga perguruan tinggi. Tujuannya, menuju Indonesia Emas 2045.
“Ke depan kita akan menghadapi yang namanya era global, era persaingan pasar bebas, bisnis, era digitalisasi dan lain-lain untuk menuju Indonesia emas di tahun 2045. Kalau bisa, ke depan kita kasih anak-anak sekolah,” pinta Deni Moy.
“Saat ini pemerintah sudah bahu-membahu, juga bapak Bupati dengan ide dan perjuangannya di pemerintah pusat untuk bagaimana membantu masyarakat di dunia pendidikan,” lanjutnya.
Untuk itu, Deni Moy memotivasi, demi merubah nasib dan perjalanan kehidupan keluarga, harus melalui pendidikan. Yang dikatakannya, Tuhan telah menyediakan berkat, tinggal bagaimana manusia memanfaatkan berkat itu lewat perjuangan untuk merubah perjalanan kehidupan keluarga.
“Jadi saya tegaskan, jangan pesimis
bahwa kita tinggal di pelosok Henulain ini. Henulain sudah mulai terang,
kita sudah mulai punya akses. Mari kita jadikan ini sebagai berkat untuk perjalanan masa depan anak-anak kita,” terang Deni Moy.
“Di sini, kampung kenyang. Orang Henulain tidak beli padi. Beras berkelimpahan, tinggal kita perkuat lagi
di sektor pendidikan. Jadi saya betul peduli dengan anak-anak di Henulain dan akan saya perjuangkan. Semua anak di sini harus sarjana. Tidak janji banyak-banyak, tetapi energi yang sekarang ada di dalam diri, akan saya berikan kepada Henulain demi kecintaan saya terhadap kampung ini,” lanjutnya menjelaskan.
Atas nama pendidikan, Deni Moy kemudian mengimpikan Henulain menjadi kampung sarjana. Ia menyebut, spiritnya, anak-anak Henulain berpendidikan tinggi.
“Henulain adalah rumah besar saya. Prinsipnya, perjuangan saya di lembaga DPRD Rote Ndao untuk kesejahteraan masyarakat Henulain atas dasar saya cinta Henulain, Desa Oetutulu,” tutup Deni Moy.
**( Rudi Mandala )**