
Rote Ndao-SUARANKRI.COM-Dunia pendidikan mulai di kotori dengan sikap tidak teepuji Kepala sekolah SMP Negeri Satu Atap Medi, Fernandes Weni.
Pada Rabu (10/12/2025) pagi kepala sekolah yang dikenal memiliki tempramen tinggi dan mud-mudan itu, memanggil beberapa siswa kemudian menampar mereka tanpa alasan yang jelas.
Anak-anak yang masih kecil itu menagis menahan sakit akibat tamparan yang mereka terima.
Usai menampar anak – anak, sang kepala sekolah preman langsung pulang dan tidak kembali lagi hingga jam sekolah usai.
Para guru yang menyaksikan kejadian tersebut hanya bingung melihat sikap premanisme yang dipertontonkan pemimpin di lembaga pendidikan dasar tersebut.
Ada seorang anak yang baru saja masuk sekolah karena sakit juga ditampar dan saat ini anak tersebut kembali demam panas tinggi.
Kepala sekolah SMP Satap Medi, Fernandes Weni, saat dikonfirmasi wartawan, terkait alasan menganiaya anak – anak sekolah, dengan santai mengatakan jika tindakannya salah maka Ia minta maaf.
“Ya kalau itu salah saya mohon maaf,” kata Kepsek dengan santai dan seakan tidak ada persoalan.
Orang tua siswa, mengaku sangat kecewa dengan sikap kepala sekolah yang seharusnya mendidik.
“Ini sikap preman, ini anak baru sembuh sakit dan masuk sekolah, hari ini malah ditampar oleh kepala sekolah dan sekarang dia sakit lagi,” ujar Yanti, ibu salah seorang siswa yang ditampar.
Menurutnya, jika dunia pendidikan dihuni oleh preman seperti ini maka anak-anak bisa trauma dan takut ke sekolah.
“Sebagai orang tua, saya beri waktu 1 X 24 jam untuk meminta maaf secara langsung, jika tidak saya akan ambil langkah hukum,” ujarnya.
Dia meminta kepala dinas pendidikan, pemuda dan olahraga agar memberikan pembinaan yang pantas kepada guru yang bersikap preman.
“Pak kepala dinas tolong bina anak buahmu, kalau tidak bisa bina bawahan mending mundur dari jabatan,” ujarnya.
“Saya juga minta pak Bupati agar bersikap tegas terhadap guru yang yang melakukan perbuatan tidak terpuji,” imbuhnya.


